Senin, 11 November 2013

The Famous Geng 1



THE FAMOUS GENG
H
iruk-pikuk suara suara yang menjerit “WOY!!AYO JALAN, UDAH 2 JAM NIH, GAK CAPEK APA?!”terkadang sesekali juga ada suara kelakson mobil yang semakin kuat dan membuat sebuah kota yang bernama Jakarta itu menjadi kota yang paling berisik. Yups.. JAKARTA! Siapa yang nggak kenal Jakarta, hampir setiap hari,jam,menit,detik kota yang bernama Jakarta ini di juluki sebagai kota “MACET”, “MACET” adalah kata yang paling populer di  ibukota INDONESIA ini.
“gue kira kata ma–cet itu udah terhapus dalam kamus besar Jakarta, ternyata masih ada..” ujar windi tersenyum seraya melihat ke bawah gedung yang berjajar mobil-mobil yang masih terjebak di jalan. “haha,, lo kayak gak tau Jakarta aja. Tiada hari tanpa macet, kalo gak ada macet, bukan Jakarta nama nya..haha..” ujar dila seraya merangkul bahu windi dan tertawa bersama windi.
Dengan nafas terengah-engah dengan peluh yang bercecer di sekitar wajah nya, hakim menghampiri sahabat-sahabat nya. “huh,,,huh,,, nih cemilannya,,, huft..” ujar nya lalu meletak kan cemilan-cemilan itu di atas meja yang tersedia lalu duduk, sebelum duduk hakim mengambil beberapa cemilan dan minuman. Aldi dan nadia yang sedang memainkan ponselnya, nadia kecil,nurul dan ira yang sedang membaca komik, vera,ijet,dan tira yang asik bermain game di laptop, serta dila dan windi yang asik mengobrol langsung menuju meja dan mengambil beberapa cemilan. Semua asik memakan cemilan, tanpa ada sepatah kata pun dari mereka. Tiba tiba sepatah kata pun keluar dari mulut aldi yang berbicara ke nadia “lo denger,,, pasti dila ngomong….. “kim minuman gue mana??”Tanya dila ke hakim, hakim pun melempar minuman ke dila lalu memakan cemilan. Sedang kan aldi, ia tersenyum bahagia karena tebakannya benar, nadia hanya menggeleng kan kepala melihat tingkah aldi, jelas saja, nadia seperti anggota baru di geng mereka, padahal nadia lebih dulu tau tentang dila di banding kan aldi.
“guys,, kalian merasa bosen gak sih dengan kita sekarang?” Tanya windi, semua mata menatap windi tajam kecuali dila, dia sudah tau apa yang ingin windi bicarakan karena sebelum windi berbicara, windi memberitahu ini sebelum nya kepada dila.
“bosen??” ujar ijet penasaran. “I..ii. iy.. iyaa bossen,, huft,, la lo aja deh negejelasinnya.” Ujar windi sedikit gugup.Semua mata tertuju ke dila, “ada apa sih dil??” Tanya nadia kecil, “KAK DILA!!” tegas vera dan tira, nadia kecil dan dila berbeda 3 tahun, dan seharusnya nadia kecil memanggil dila dengan sebutan “kak” bukan “dila”, karena sudah terbiasa sejak umur dila 6 tahun dan dila tidak pantas untuk mendapat kan titel “kak” nadia kecil dan nurul sahabat sebaya nya  memanggil dila dengan sebutan “dila” bukan “kak” begitu pun dengan vera,ijet,tira,aldi,hakim nadia kecil dan nurul memanggil mereka dengan sebutan nama saja bukan “kak” terkecuali nadia dan ira, nadia kecil dan nurul sudah terbiasa memanggil ira dan nadia dengan sebutan “kak” bukan “ira atau pun nadia”.
“ada apa sih dil? Ada masalah?”Tanya nadia heran. “apa kalian gak merasa bosen dgn ini semua?” Tanya dila balik. “kita?bosen? kita gak merasa bosen kok, malahan kita merasa diri kita tercipta untuk berdiri di sini, di takdirkan untuk menjadi the famous geng untuk selama-lama nya. Ya nggak?” seru ira dengan anggukan teman-teman yang lain yang bertanda setuju akan hal yang di maksud ira barusan.
“kalian punya mimpi kan?kalian punya cita-cita kan?” Tanya dila berturut-turut lagi.Semua sahabat-sahabat nya mengangguk bertandakan “iya” bahwa mereka masing-masing mempunyai mimpi, bahwa mereka masing-masing mempunyai cita-cita. “iya, itukan maksud kalian?! Apa kalian gak mau ngejar mimpi kalian? Apa kalian gak mau menggapai cita-cita kalian?” lanjut dila, semua hanya menunduk namun tidak untuk ira, ia malah membantah “iya gue tau kita semua pasti punya mimpi, pasti punya cita-cita, tapi ini mimpi kita! Ini cita-cita kita! Kalo lo nyuruh kita bubar,, sorry gue gak akan mau bubar.” Tegas ira. Semua mata tertuju kearah ira, “tapi kalo lo tetep bersi-keras buat bubarin kita mending lo keluar dari the famous!” tegas ira lagi, “gue gak pernah ngomong kalo gue mau bubarin kalian,” balas dila, kini nurul angkat bicara, “terus lo mau  ngomong apa?”Tanya nurul, “gue Cuma mau ngomong, mulai sekarang hingga bulan desember nanti kita gak usah ketemuan dulu,kita gak usah telfon-telfonan dulu,kita gak usah nongkrong-nongkrongan dulu,,” jelas dila,
“terus? Kita ngapain dong?” ujar hakim, “yaa kita tetep ngejalani aktivitas kita seperti biasa namun tanpa the famous,,,” ujar dila yang membuat aldi membuka mulut “lo gila ya?,apa lo sinting?,, mana mungkin, lo kan tau semua aktivitas yang biasa gue lakukan itu bersama the famous just famous!” seru aldi, “kan udh gue bilang lo bisa ngejalani aktivitas lo, tanpa the famous, ajak kek temen lo,” ujar dila, “lo kan tau, temen gue itu cuman the famous just famous no more.” Ujar nya lagi.
“maka dari itu gue menyuruh kalian kayak gini, selama ini kitakan gak punya temen selain the famous, jadi selama 3 bulan kita harus bisa mencari teman kita, walau gak seheboh the famous,seharus nya kalian ngerti maksud gue apa?!gue hanya ingin kalian itu terbiasa nantinya, dengan atau tanpa the famous.ngerti?!” jelas dila. Semua mengangguk bertanda mengerti bahwa apa yang di inginkan dila itu sangat baik buat kepentingan mereka masing-masing. Semua  mengangguk bertanda kan ‘iya’, mereka pun saling  berpelukan.
Di atas gedung yang menjadi tempat tongkrongan mereka sekarang telah kosong, tak ada lagi orang-orang yang heboh di atas gedung, semua sudah sirna, atas permintaan windi dan dila semua menjadi sepi. Tak ada lagi yang menemani nadia ke salon,karena sekarang aldi sibuk dengan motor baru nya. Tak ada lagi yang membeli buku komik di toko buku, karena nadia kecil,ira dan nurul sibuk dengan urusan nya masing masing nadia kecil sibuk dengan perlombaan yang ia ikuti, nurul sibuk dengan lukisan-lukisan yang ia lukis sendiri, dan ira ia sibuk dengan skripsi yang ia tangani untuk kuliah nya. Tak ada lagi yang memainkan game laptop di tepi danau, sekarang vera sibuk dengan latihan vocal yang ia tekuni, tira sibuk dengan baju yang ia rancang, dan ijet, ia sibuk dengan anak-anak tuna-runggu. Tak ada lagi 3 sekawan yang memenuhi cafe PELANGI yang selalu memesan milk shake cappuccino sebanyak 23 gelas, sekarang windi sibuk dengan prakarya nya dengan membuat tas dari barang barang bekas , sedangkan dila ia sibuk dengan tulisan nya dan novel-novel nya yang laris terjual (AAMIIIIN) dan juga  skripsi-skripsi yang harus ia siap kan, dan hakim ia sibuk dengan club sepak bolanya. Sekarang 11 the famous (the famous eleven) sibuk dengan aktivitas-aktivitas terbarunya, tak ada lagi yang nongkrong di atas gedung kantor papa nya nadia.
Jakarta,desember 2013
3 bulan sudah berlalu, saat nya the famous geng bersatu, windi mengirim pesan ke sahabat-sahabat nya, Setelah mengirim pesan ke 11 sahabat nya itu windi langsung menuju ke gedung.
Sesampai nya di gedung, semua tersenyum bahagia, mereka tak menyangka akan bertemu kembali, semua saling berpelukan lalu duduk di kursi. “terus bagaimana aktivitas baru kalian berjalan lancar?” Tanya windi seraya tersenyum bahagia dan duduk di samping dila. “antara sedih dan gak sedih,” ujar aldi tersenyum, “ok! Kita mulai dari si kecil, apa saja yang lu lakukan selama 3 bulan tanpa the famous geng?”Tanya windi bahagia bahkan bahagia sekali.
“gue?! Gue gak banyak sih,, gue cuma ikut lomba fashion show dan acting terus dapet juara 1 dan gue di ajak oleh salah satu sutradara terkenal di Indonesia untuk meramaikan film nya.” Ujar si kecil. “oh yaa.!! Congrast yaa,, semoga sukses, terus hakim, lo gimana?” ujar windi. “selama 3 bulan gue mengikuti club sepak bola dan bertanding di salah satu kota yang bernama,,,, kalo gak salah sih pe,,pekalongan, ya pekalongan” ujar nya senang, lagi-lagi windi mengucap kan selamat  kepada sahabat terdekat nya hakim, terus di lanjut oleh aldi, “gue? Gue Cuma 1 aktivitas nya, cuman balapan motor.abis nya gak ada yang asik kecuali nemenin nadia ke salon dan balapan motor gede” ujar aldi cengengesan seraya menggaruk kepala nya yang tidak gatal, lalu di lanjut oleh vera. “gue mencoba mengikuti les vocal, kan dila juga yang bilang, cita-cita dan mimpi harus di gapai, yaaa itu lah mimpi gue, gue bermimpi dan bercita-cita menjadi seorang penyanyi.” Ujar nya panjang lebar, lalu beralih ke ira. “gue udah pernah bilang ke dila kalo gue gak suka hal ini, tapi dia selalu memaksa dan kalian semua juga setuju!yaa mau gimana lagi gue harus mengikuti nya, gue emang gak bisa apa-apa tanpa kalian,sekalipun harus di paksa! terbukti kan?! hari hari gue di kelilingi kertas kertas yang gak akan bernilai bagi gue, liat nih, kantong mata gue terlihat jelas akibat lo!” jelas ira panjang lebar seraya menunjuk kan kantong mata yang terlihat jelas di depan wajah dila. “seharusnya lo gak boleh gitu ra! Apa yang di lakukan dila itu benar, coba lo pikir kalo kita gak mengikuti kata kata nya, apa bisa kita sesukses ini, biasanya kita nogkrong nogkrong gak jelas, seharus nya lo bersyukur!” tegas vera. “bersyukur? Bersyukur?! Heh! bersyukur kata lo dengan kantong mata yang sangat jelas di bawah mata gue. Seharusnya kalian mikir Kalian semua enak, kalian di beri freedom,gue?! Gue hanya di kelilingi buku-buku, kertas-kertas yang gak bermutu, yang gak pernah ngertiin gue, yang gue rasakan bukan kebahagiaan tapi ketekanan, gue merasa tertekan dengan semua ini, kalian enak, kalian di beri pilihan mau masuk apa?mau pergi kemana? Kalian enak! Sedang kan gue! Gue di paksa untuk masuk kejurusan sastra, dengan gue tidak menguasai nya sama sekali.!” Tegas ira panjang lebar dengan mata yang memerah.
“gak ada masalah nya kan kalo lo jadi penulis? Menjadi seorang penulis bukan sebuah ketekanan ra bukan sebuah musibah, tapi menjadi seorang penulis adalah anugrah, seharus nya lo bangga dengan lo bisa masuk di jurusan sastra masa depan lo bisa terjamin. Lihat orang orang yang ada di bawah lo, salah satu dari mereka ada yang ingin menjadi penulis, tapi itu mustahil bagi mereka karena apa? Karena mereka tidak mempunyai biaya untuk sekolah, coba lo bayangin, apa yang gak enak nya jadi lo, lo masih punya orang tua yang masih bisa ngebiayain lo, masih bisa perhatian sama lo. Coba liat gue, gue harus ngebiayain adik gue yang tahun depan ingin kuliah, seharus nya lo pikir kan itu.” Jelas dila panjang lebar
bull shit!!” balas ira lalu pergi menjauhi sahabat sahabat nya, “lo itu ya...... “udah biarin aja, biarin dia tenang dulu” ujar nurul yang memotong ucapan vera yang ingin memarahi ira. Semua hanya terdiam dalam keheningan.
Jakarta desember 2013 17.30 wib
Hingga sore datang semua masih dalam keheningan, bahkan suara jangkrik sudah 10 kali terdengar, Karena merasa risih tira memberi saran kepada windi yang merupakan ketua the famous geng, selesai nya windi langsung menyuruh 10 sahabat nya itu untuk berkumpul karena ada hal penting yang harus di bicarakan. Semuanya pun berkumpul.Dan windi pun memulai pembicaraan. “gini, gue  minta pd kalian semua untuk membuka uneg-uneg kalian, because, this is friendship jadi gue minta gak ada lagi yang di rahasia-rahasia-in, sekarang mula dari ira.” Ujar windi. “kenapa harus gue sih! Kenapa gak yang lain, emang ya gue kaya barang tertawaan kalian di sini, kalo tau kedepan nya kayak gini gue gak mau masuk di the famous geng!” tegas ira. “lo kenapa sih ra?! Sensitive banget jadi orang, kita sayang sama lo,maka nya lo duluan.” Ujar dila yang mulai muak dengan tingakh ira. “tapi gak gue juga!!” ujar nya lalu berdiri sambil memegang tas kecil nya “gue akan pergi dari sini, kalau perlu gue keluar dari the famous geng, percuma tau gak! Gak pernah ada yang ngerti perasaan gue, semua gak peka ke gue!” bentak  nya lalu pergi meninggal kan 10 the famous ( the famous ten).
Lagi-lagi semua terdiam dalam keheningan yang mendalam, sekitar 1 menit semua mata tertuju ke nadia. “kok ngeliat gue sih? Ada yang salah?” Tanya nadia berturut-turut, hakim pun mulai berbicara “gue tau apa penyebab ira jadi kayak gitu, itu semua salah lo?!” ujar hakim yang sedikit tegas. “kok gue sih?! Emang ada apa sama gue?!” ujar nadia yang  sedikit kesal. “lo terlalu cantik nad,bahkan cantik banget bagi gue, dan gara-gara kecantikan lo aldi jadi cinta sma lo.! Dan itu membuat ira sedih dan marah” ujar ijet. “kenapa sih?! Kenapa setiap ada masalah yang di alami the famous geng pasti tertuduh nya ke gue, dan lagi lagi itu semua karena kecantikan, emang nya salah dengan gue yang memiliki wajah cantik, seharus nya yang marah kayak gini itu gue, gue yang marah sama kalian, kalian gak pernah tau selama ini gue iri sama kalian.” Ujar nadia yang hampir menetes kan air mata. “apa?! iri?! Lo bilang lo iri pd kita, alibi!! Gue tau itu semua Cuma akal-akalan lo aja kan biar kita gak jadi marah sama lo?!” bentak dan tegas dila. “serah deh lo mau percaya apa nggak sama gue, yang jelas gue iri pd kalian semua!” ujar nadia, air mata nya sudah tak terbendung lagi ia pun menetes kan air mata. “kayak nya, nadia bener, dia itu iri sama kalian,” ujar aldi yang iba melihat nadia. “cukup di.cukup! gak usah lo bela dia, gue tau lo gak hanya kasihan aja kan sama dia, karena lo cinta sama dia!”ujar si kecil (nadia). “gak kok, gue gak membela di…….  “serah lo lo pd, yang jelas gue keluar dari the famous geng. Gak ada hubungan lagi di antara kita!” tegas dila memotong pembicaraan aldi.Dila pun pergi meninggalkan the famous geng. “gue juga mau keluar, gue lebih baik nyusul dila aja dari pada bertengkar kayak gini, ini semua garagara lo di!” ujar windi lalu pergi menyusul dila. “sekarang apa?! kalian mau keluar juga?! Pergi sana gue gak butuh sahabat kayak lo lo pada yang gak mau dengerin penjelasan sahabat nya!” ujar aldi yang mulai jenuh dengan  semua sikap sahabat nya. “ok, fine!! Gue juga mau nyusul dila dan windi, gue tau lo sayang sama nadia,lo cinta sama dia tapi gak kayak gini juga, lo harus bersikap professional di, ingat the famous itu ada 11 gak 1 dan gak nadia doang, dan lo gak berhak membela dia terus terusan, karena itu membuat lo jadi orang yang gak professional !” ujar hakim lalu pergi menyusul windi dan dila.
“sekarang tinggal kami bertiga, kami gak akan nyalahin lo di, tapi gue mau nyalahin nadia, gara gara lo nad, semua jadi berantakan! Kenapa lo bisa ada di tengah tengah kita, kenapa dulu lo gak MATI sekalian!”bentak vera lalu pergi meninggalkan aldi dan nadia yang di ikuti ijet dan tira. Dulu nadia sempat mengalami  tragedy kecelakaan yang sangat menakutkan,yang membuat mama nya tertusuk ujung besi di bagian mata, pd saat itu nadia hampir mau meninggal, namun berkat usaha-usaha dokter dan do’a dari sahabat-sahabat nya nadia bisa di selamat kan. Mendengar ucapan MATI yang di lontarkan vera kepada nadia membuat tangis nadia menjadi-jadi.
Jakarta, awal tahun baru 2014
Sudah beberapa minggu the famous geng tidak berkumpul di atas gedung.Mereka tampak lebih senang dengan keputusan yang mereka ambil.Tampak di sebuah danau yang dulu selalu mereka kunjungi ada 3 orang sekawan yang selalu bersama sedang duduk-duduk di tepi danau.Dila membawa 3 lembar kertas origami dan 1 pulpen, dan dila pun menulis sesuatu dia atas kertas berwarna biru.Karena merasa heran windi pun bertanya “lo lagi ngapain sih?” Tanya windi penasaran, dila tidak mengubrisnya dia terus menulis, ntah apa yang ia tulis hanya allah,dila dan penulis cerita yang tau. Selesai menulis dila melipat kertas itu menjadi sebuah perahu kertas yang indah berwarna biru laut.Kemudian dila menoleh ke hakim dan windi. “nih..” ujar nya memberi 1 kertas origami ke windi, memberi 1 kertas origami ke hakim, “maksud nya apaan nih?” Tanya windi tak ngerti. “lo tulis semua harapan lo, terus lu lipat kertas menjadi sebuah perahu kertas, terus lo kasi pulpen nya ke hakim terus hakim tulis juga apa harapan hakim terus lipat kan kertas tersebut menjadi sebuah perahu kertas” jelas dila. Windi hanya “meng-oh”.Lalu menulis sebuah harapan nya di kertas origami.Selesai windi menulis, gentian giliran hakim yang menulis harapan nya.Setelah semuanya selesai dila memberi aba-aba “ketika gue ngomong lepas, lo harus ngelepas nya dan perahu kertas 3 sekawan akan melaju hingga di tengah-tengah laut.”ujar dila. Dila pun mulai memberi aba-aba “1….2….3….lepas..” ujar dila. Windi, hakim, dan dila melepas kan perahu kertas nya, dan alhasil perahu kertas dila,hakim,windi terus melaju.
 “iiihhhh guee gak mau game itu gue mau game yang ini!” dila tersontak kaget. Jelas saja kata-kata tersebut merupakan kata-kata yang sering di ucap kan oleh vera,tira dan ijet ketika bermain game di laptop, “lu tadi denger gak?” Tanya dila. “denger?denger apaan sih?” ujar windi keheranan. “itu tadi gue denger vera, dia ada di sini?” ujar nya. “suara?vera?mana?” ucap hakim menoleh ke kiri dan kekanan namun, tak ada satupun seseorang yang ada di danau itu kecuali dia,dila,dan windi. “lu salah denger kali, mana ada jam 11 malam orang orang ada di danau, kalo ada juga paling cuman the,,, eh kita bertiga dan hantu” ujar hakim. Windi terkekek lalu berkata “ciieee,, MR. phobia hantu udah berani nyebut nyebut hantu di tepi danau ini, hati hati loh,, danau ini angker.” Ujarnya sambil melempar batu di danau sama hal yang di lakukan dila. Sedang kan hakim mendongkol kesal.
Jakarta, January 2014
“krrriiiiinggg…..kriiiinngggg” telepon rumah nadia bordering.
“hallo, the “N” family speaking, dengan siapa?” ujar adik nadia nanda “kak nadia? Bentar yaaa..kaaaaakkkkkk ada telepon nih,,” ujar nanda, dengan segera nadia pun turun lalu mengangkat telepon. “iya ada apa?... oh aldi ada apa??..... o… Belum selesai nadia berbicara ia teringat sesuatu, dia ingat sekitar bulan desember tahun lalu, ijet pernah ngomong kalo ira marah gara-gara dia, karena dia aldi tidak pernah melirik ke ira ….eh so..sorry gu.gue gak bisa…..tadi gue udah janji sama adik gue mau ajak di ke PIM……….bye” nadia menutup telepon. “nadiaaa,, yeeaayyy,, gue udh dapet tiketnyaaa..” histeris kakak nya nana. “tiket apaan?” Tanya nadia. “lo bego ato apa sih? Ini itu tiket lo ke Korea.”Ujar kakak nya tersneyum, “Korea?” Tanya nya bingung, “ya allah iiyyaaa,, masak gak tau sih,, lo kan mau kuliah di sana. Udh sekarang iyyaa pergi ke PIM ,, pokok nya iiyyyaa hari ini harus packing,siap-siap dan lain lain, oh ya jangan lupa ke salon, soal nya kakak gak mau kamu jelek, oh yaa nanti kamu jangan lupa beli dress yang waran biru putih itu yang kemaren kakak beri foto nya, terus jangan lupa beli high heels, oh yaa warna high heels nya warna putih yaa,,” cecoros kakak nya tak henti henti, Karena muak mendengar cerocos kakak nya nadia langsung pergi ke PIM bersama adiknya
Jakarta January 2014
 Di tanggal yang sama, dgn bulan dan tahun yang sama dan dengan tempat yang sama, windi,dila dan hakim pergi ke PIM. Sebenarnya gak tau sih, apa yang mereka lakukan, dan itu membuat tanda Tanya penuh di pikiran hakim. “lo mau kemana si la?” Tanya hakim yang ke 3 kali nya, “gue juga gak tau kenapa gue kesini,” ujar nya datar. “ini nih yang gue heranin dari lo,, gak biasa nya lo ke PIM jangan kan ke PIM ke mall aja lo gak mau, aneh tau gak!” ujar windi yang sedikit kesal, tiba tiba dila berhenti dengan mendadak sehingga membuat kepala hakim dan windi berantukan, “aadduuuhhh” lirih windi kesakitan sambil mengusap-usap kepalanya. “i..i.itukan…..sekarang gue tau kenapa gue bisa ada di sini.” Ujar dila, “eh manusia aneh, lo aneh banget ya,, udh berhenti mendadak teruss ngomong sendiri pula!” ujar hakim. Dila pun duduk di atas kursi yang memang sudah ada sejak PIM di buka,lalu dila pun mulai berbicara ke hakim dan windi. “win,kim lo tau gak kenapa gue bisa pergi ke sini?” ujar dila. “ya kalo gue tau, gue gak nanya sama lo sampe 3 kali.” Ujar hakim tersenyum tipis. “gue nginjekin kaki di PIM ini cuman gara-gara ituuu,,,” ujar nya sembari menunjuk  ke arah nadia. “hubungannya?” Tanya windi dan hakim berbarengan, “jadi gini raja librazo sudah memutuskan gue, agar gue memperbaiki hubungan persahabatan kita, dan orang yang pertama yang harus gue perbaiki adalah nadia, dan sekarang gue mau ngajakin lo lo pada untuk menjadi sekreataris gue, untuk menyelesaikan permasalahan ini.!” Seru dila., windi melongos memandang wajah dila, lalu berkata “gue sekarang bingung sama sikap lo, dulu itu lo orangny pendiem, sekarang liat lo semakin aneh, apa karena lo stress mikiran persahabatan kita? Sumpah deh!” ujar nya yang setengah gak yakin dengan sikap sahabat nya itu. “bahkan dulu, waktu pertama kali kita masuk ke famous geng, lo orang nya kalem banget, gue heran, apa harapan lo kemaren lo ingin jadi manusia paling aneh di famous yang akan datang nanti,?” jelas hakim yang setengah gak yakin jg dengan sikap sahabat nya itu. Dila mengubris nya, dia hanya memandang lurus ke depan yang hanya di pikirannya “apa yang akan di lakukannya agar nadia mau bertemu dengan nya”. Karena keasikan nyerocos windi dan hakim tak  menyadari kalo dila sudah tak ada di dekatnya.
   “nadia..” sapa dila lalu menghampiri nadia, “dila? Lo gak marah sama gue?” ujar nadia tak percaya, “hah?! Marah, yaa, itu udh gue lupakan,oh ya lu punya waktu gak? Kalo punya ada yang harus gue omongin..penting” ujar dila yang menekankan kata “penting”, nadia menoleh ke jam tangan nya, “sebenarnya ada tapi gak banyak, tapi kata lo penting yaudah gue mau ngomong sama lo? Kita ngomong di restaurant deket-deket sini aja yaa.,,” ujar nadia. Merekapun pergi ke restaurant sesampai nya, “nad lo mau yaa masuk ke famous geng lagi, mau yaa pleaseee,,,” ujar dila memaksa, “gue mau mau aja tapi sorry gue gak akan bisa ngumpul-ngumpul lagi kayak dulu soal nya gue harus kuliah di Korea,” ujar nya. “no problem kan nantikan lo bisa pulang ke indonesia.” Ujar dila, nadia mengangguk lalu berpamitan untuk pergi.
 Dila pun keluar dari restaurant, pd saat keluar restaurant dila melihat windi dan hakim yang sudah menunggu di mobil windi, dila pun menghampiri nya, “dari mana aja sih lo? Tau tau ngilang, tau nggak, kayak orang gila kita di sana, ngumpet ngumpet gak jelas,” ujar windi kesal, lagi lagi dila tidak mengubris omongan windi, 3 sekawan itu pun masuk ke dalam mobil, di dalam mobil hakim bertanya “lo kenapa sih ketemuan sama nadia?”, “kan gue udh ngomong dari awal gue ini utusan dari raja librazo, nah raja librazo menyuruh gue agar gue memperbaiki persahabatan kita.” Ujar nya, “oh, terus sekarang raja lo itu nyuruh lo kemana?”Tanya yang sedikit gak percaya. “belum ada jawaban, yang jelas gue mau cari jalan, gimana caranya supaya 7 the famous (the famous seven) bisa datang berbarengan lalu gue menjelaskannya sesuatu,” jelas dila, “gue tau, lo bilang aja kalo aldi di culik, nah mereka mereka semua pasti percaya, terus lo suruh nadia buat ngajakin aldi ke atas gedung itu, terus mereka ketemu deh.” Usul hakim, dila dan windi tersenyum yang bertanda bahwa dia setuju,
Semua persiapan sudah di selesai kan, 3 sekawan itu pun pergi menuju atas gedung bokap nya nadia yang biasa menjadi tempat tongkrongan the famous dulunya. Sesampai nya di sana semua mata tertuju ke dila,windi,dan hakim. “lo?” ujar nurul, “ eitss sabar dulu bro, gue Cuma mau ngejelasin sedikit aja,” ujar nya, “tapi dil.. cepetan yaa malam nanti gue harus berangkat “ ujar nadia, dila hanya mengangguk, “jadi gini, gue ingin kita semua baikan lagi, gua gak ingin, kita ngambek-ngambekan kayak anak kecil kayak gini. Come on guys, kita udh 20 tahun.” Ujar dila, “tapi, gak semua nya 20 tahun bukti nya gue dan nurul masih 17 tahun,aldi,kak nadia,ijet,tira,vera, hakim masih 19 tahun,” ujar si kecil, “anggap saja lah cil!, sekarang gue mau kita maaf-maafan, gue gak suka kayak gini, gue ngerasa separuh hati gue ada yang hilang (separuh hati hilang?! nyeew =___=), apa kalian gak kangen dengan famous yang dulu, apa kalian udah lupa?” jelas dila, “lo kesambet apa sih la? Aneh banget, dulu lo yang paling muak dengan semuanya sekarang malah lo yang kangen dengan semuanya,” ujar vera. “ok.ok sorry, terus gue mau ngomong sesuatu, selama ini gue udah menyembunyikan indentitas asli gue,” ujar dila menunduk, “hah?!” ujar semuanya berbarengan, terkecuali hakim dan windi, “sebenar  nya nama gue dilabzorambenilibra zotambhreennaa..gue utusan dari raja librazo.” Ujar nya . “hah?! Masak sih,? Kok feeling gue ngerasa aneh gitu,,lo bohong yaa,” ujar aldi tak percaya, “haha,, tau aja lo,,,,, jadi sekarang kita baikan nih?” ujar dila tertawa yang di ikuti oleh famous geng, semua nya menangguk bertanda kan iya, sedangkan windi dan hakim bergumam kesal kerena sudah bohongi dila sejak kemaren. Kerena gak mau merusak suasana windi pun memeluk dila begitu pun semua nya saling berpelukan. “the famous bersatu!!!” ujar windii. Semua bersorak kegirangan.
“friendship is key of success after parents”
TAMAT

The reall my creation = ARDILA
My pen name = LHA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar