THE FAMOUS GENG
H
|
iruk-pikuk
suara suara yang menjerit “WOY!!AYO JALAN, UDAH 2 JAM NIH, GAK CAPEK APA?!”terkadang
sesekali juga ada suara kelakson mobil yang semakin kuat dan membuat sebuah
kota yang bernama Jakarta itu menjadi kota yang paling berisik. Yups.. JAKARTA!
Siapa yang nggak kenal Jakarta, hampir setiap hari,jam,menit,detik kota yang
bernama Jakarta ini di juluki sebagai kota “MACET”, “MACET” adalah kata yang
paling populer di ibukota INDONESIA ini.
“gue
kira kata ma–cet itu udah terhapus dalam kamus besar Jakarta, ternyata masih
ada..” ujar windi tersenyum seraya melihat ke bawah gedung yang berjajar mobil-mobil
yang masih terjebak di jalan. “haha,, lo kayak gak tau Jakarta aja. Tiada hari
tanpa macet, kalo gak ada macet, bukan Jakarta nama nya..haha..” ujar dila
seraya merangkul bahu windi dan tertawa bersama windi.
Dengan
nafas terengah-engah dengan peluh yang bercecer di sekitar wajah nya, hakim
menghampiri sahabat-sahabat nya. “huh,,,huh,,, nih cemilannya,,, huft..” ujar
nya lalu meletak kan cemilan-cemilan itu di atas meja yang tersedia lalu duduk,
sebelum duduk hakim mengambil beberapa cemilan dan minuman. Aldi dan nadia yang
sedang memainkan ponselnya, nadia kecil,nurul dan ira yang sedang membaca
komik, vera,ijet,dan tira yang asik bermain game di laptop, serta dila dan
windi yang asik mengobrol langsung menuju meja dan mengambil beberapa cemilan. Semua
asik memakan cemilan, tanpa ada sepatah kata pun dari mereka. Tiba tiba sepatah
kata pun keluar dari mulut aldi yang berbicara ke nadia “lo denger,,, pasti
dila ngomong….. “kim minuman gue mana??”Tanya dila ke hakim, hakim pun melempar
minuman ke dila lalu memakan cemilan. Sedang kan aldi, ia tersenyum bahagia
karena tebakannya benar, nadia hanya menggeleng kan kepala melihat tingkah aldi,
jelas saja, nadia seperti anggota baru di geng mereka, padahal nadia lebih dulu
tau tentang dila di banding kan aldi.
“guys,,
kalian merasa bosen gak sih dengan kita sekarang?” Tanya windi, semua mata
menatap windi tajam kecuali dila, dia sudah tau apa yang ingin windi bicarakan
karena sebelum windi berbicara, windi memberitahu ini sebelum nya kepada dila.
“bosen??”
ujar ijet penasaran. “I..ii. iy.. iyaa bossen,, huft,, la lo aja deh
negejelasinnya.” Ujar windi sedikit gugup.Semua mata tertuju ke dila, “ada apa
sih dil??” Tanya nadia kecil, “KAK DILA!!” tegas vera dan tira, nadia kecil dan
dila berbeda 3 tahun, dan seharusnya nadia kecil memanggil dila dengan sebutan
“kak” bukan “dila”, karena sudah terbiasa sejak umur dila 6 tahun dan dila
tidak pantas untuk mendapat kan titel “kak” nadia kecil dan nurul sahabat
sebaya nya memanggil dila dengan sebutan
“dila” bukan “kak” begitu pun dengan vera,ijet,tira,aldi,hakim nadia kecil dan
nurul memanggil mereka dengan sebutan nama saja bukan “kak” terkecuali nadia
dan ira, nadia kecil dan nurul sudah terbiasa memanggil ira dan nadia dengan
sebutan “kak” bukan “ira atau pun nadia”.
“ada
apa sih dil? Ada masalah?”Tanya nadia heran. “apa kalian gak merasa bosen dgn
ini semua?” Tanya dila balik. “kita?bosen? kita gak merasa bosen kok, malahan
kita merasa diri kita tercipta untuk berdiri di sini, di takdirkan untuk
menjadi the famous geng untuk selama-lama nya. Ya nggak?” seru ira dengan
anggukan teman-teman yang lain yang bertanda setuju akan hal yang di maksud ira
barusan.
“kalian
punya mimpi kan?kalian punya cita-cita kan?” Tanya dila berturut-turut
lagi.Semua sahabat-sahabat nya mengangguk bertandakan “iya” bahwa mereka
masing-masing mempunyai mimpi, bahwa mereka masing-masing mempunyai cita-cita.
“iya, itukan maksud kalian?! Apa kalian gak mau ngejar mimpi kalian? Apa kalian
gak mau menggapai cita-cita kalian?” lanjut dila, semua hanya menunduk namun
tidak untuk ira, ia malah membantah “iya gue tau kita semua pasti punya mimpi,
pasti punya cita-cita, tapi ini mimpi kita! Ini cita-cita kita! Kalo lo nyuruh
kita bubar,, sorry gue gak akan mau bubar.” Tegas ira. Semua mata tertuju
kearah ira, “tapi kalo lo tetep bersi-keras buat bubarin kita mending lo keluar
dari the famous!” tegas ira lagi, “gue gak pernah ngomong kalo gue mau bubarin
kalian,” balas dila, kini nurul angkat bicara, “terus lo mau ngomong apa?”Tanya nurul, “gue Cuma mau
ngomong, mulai sekarang hingga bulan desember nanti kita gak usah ketemuan
dulu,kita gak usah telfon-telfonan dulu,kita gak usah nongkrong-nongkrongan
dulu,,” jelas dila,
“terus? Kita ngapain dong?” ujar hakim, “yaa kita tetep ngejalani aktivitas kita seperti biasa namun tanpa the famous,,,” ujar dila yang membuat aldi membuka mulut “lo gila ya?,apa lo sinting?,, mana mungkin, lo kan tau semua aktivitas yang biasa gue lakukan itu bersama the famous just famous!” seru aldi, “kan udh gue bilang lo bisa ngejalani aktivitas lo, tanpa the famous, ajak kek temen lo,” ujar dila, “lo kan tau, temen gue itu cuman the famous just famous no more.” Ujar nya lagi.
“terus? Kita ngapain dong?” ujar hakim, “yaa kita tetep ngejalani aktivitas kita seperti biasa namun tanpa the famous,,,” ujar dila yang membuat aldi membuka mulut “lo gila ya?,apa lo sinting?,, mana mungkin, lo kan tau semua aktivitas yang biasa gue lakukan itu bersama the famous just famous!” seru aldi, “kan udh gue bilang lo bisa ngejalani aktivitas lo, tanpa the famous, ajak kek temen lo,” ujar dila, “lo kan tau, temen gue itu cuman the famous just famous no more.” Ujar nya lagi.
“maka
dari itu gue menyuruh kalian kayak gini, selama ini kitakan gak punya temen
selain the famous, jadi selama 3 bulan kita harus bisa mencari teman kita,
walau gak seheboh the famous,seharus nya kalian ngerti maksud gue apa?!gue
hanya ingin kalian itu terbiasa nantinya, dengan atau tanpa the famous.ngerti?!”
jelas dila. Semua mengangguk bertanda mengerti bahwa apa yang di inginkan dila
itu sangat baik buat kepentingan mereka masing-masing. Semua mengangguk bertanda kan ‘iya’, mereka pun
saling berpelukan.
Di
atas gedung yang menjadi tempat tongkrongan mereka sekarang telah kosong, tak
ada lagi orang-orang yang heboh di atas gedung, semua sudah sirna, atas
permintaan windi dan dila semua menjadi sepi. Tak ada lagi yang menemani nadia
ke salon,karena sekarang aldi sibuk dengan motor baru nya. Tak ada lagi yang
membeli buku komik di toko buku, karena nadia kecil,ira dan nurul sibuk dengan
urusan nya masing masing nadia kecil sibuk dengan perlombaan yang ia ikuti,
nurul sibuk dengan lukisan-lukisan yang ia lukis sendiri, dan ira ia sibuk
dengan skripsi yang ia tangani untuk kuliah nya. Tak ada lagi yang memainkan
game laptop di tepi danau, sekarang vera sibuk dengan latihan vocal yang ia
tekuni, tira sibuk dengan baju yang ia rancang, dan ijet, ia sibuk dengan anak-anak
tuna-runggu. Tak ada lagi 3 sekawan yang memenuhi cafe PELANGI yang selalu
memesan milk shake cappuccino sebanyak 23 gelas, sekarang windi sibuk dengan
prakarya nya dengan membuat tas dari barang barang bekas , sedangkan dila ia
sibuk dengan tulisan nya dan novel-novel nya yang laris terjual (AAMIIIIN) dan
juga skripsi-skripsi yang harus ia siap
kan, dan hakim ia sibuk dengan club sepak bolanya. Sekarang 11 the famous (the
famous eleven) sibuk dengan aktivitas-aktivitas terbarunya, tak ada lagi yang
nongkrong di atas gedung kantor papa nya nadia.
Jakarta,desember
2013
3
bulan sudah berlalu, saat nya the famous geng bersatu, windi mengirim pesan ke
sahabat-sahabat nya, Setelah mengirim pesan ke 11 sahabat nya itu windi
langsung menuju ke gedung.
Sesampai
nya di gedung, semua tersenyum bahagia, mereka tak menyangka akan bertemu
kembali, semua saling berpelukan lalu duduk di kursi. “terus bagaimana
aktivitas baru kalian berjalan lancar?” Tanya windi seraya tersenyum bahagia
dan duduk di samping dila. “antara sedih dan gak sedih,” ujar aldi tersenyum,
“ok! Kita mulai dari si kecil, apa saja yang lu lakukan selama 3 bulan tanpa
the famous geng?”Tanya windi bahagia bahkan bahagia sekali.
“gue?!
Gue gak banyak sih,, gue cuma ikut lomba fashion
show dan acting terus dapet juara 1 dan gue di ajak oleh salah satu
sutradara terkenal di Indonesia untuk meramaikan film nya.” Ujar si kecil. “oh
yaa.!! Congrast yaa,, semoga sukses,
terus hakim, lo gimana?” ujar windi. “selama 3 bulan gue mengikuti club sepak
bola dan bertanding di salah satu kota yang bernama,,,, kalo gak salah sih
pe,,pekalongan, ya pekalongan” ujar nya senang, lagi-lagi windi mengucap kan
selamat kepada sahabat terdekat nya
hakim, terus di lanjut oleh aldi, “gue? Gue Cuma 1 aktivitas nya, cuman balapan
motor.abis nya gak ada yang asik kecuali nemenin nadia ke salon dan balapan
motor gede” ujar aldi cengengesan seraya menggaruk kepala nya yang tidak gatal,
lalu di lanjut oleh vera. “gue mencoba mengikuti les vocal, kan dila juga yang
bilang, cita-cita dan mimpi harus di gapai, yaaa itu lah mimpi gue, gue
bermimpi dan bercita-cita menjadi seorang penyanyi.” Ujar nya panjang lebar,
lalu beralih ke ira. “gue udah pernah bilang ke dila kalo gue gak suka hal ini,
tapi dia selalu memaksa dan kalian semua juga setuju!yaa mau gimana lagi gue
harus mengikuti nya, gue emang gak bisa apa-apa tanpa kalian,sekalipun harus di
paksa! terbukti kan?! hari hari gue di kelilingi kertas kertas yang gak akan
bernilai bagi gue, liat nih, kantong mata gue terlihat jelas akibat lo!” jelas
ira panjang lebar seraya menunjuk kan kantong mata yang terlihat jelas di depan
wajah dila. “seharusnya lo gak boleh gitu ra! Apa yang di lakukan dila itu
benar, coba lo pikir kalo kita gak mengikuti kata kata nya, apa bisa kita
sesukses ini, biasanya kita nogkrong nogkrong gak jelas, seharus nya lo
bersyukur!” tegas vera. “bersyukur? Bersyukur?! Heh! bersyukur kata lo dengan
kantong mata yang sangat jelas di bawah mata gue. Seharusnya kalian mikir
Kalian semua enak, kalian di beri freedom,gue?!
Gue hanya di kelilingi buku-buku, kertas-kertas yang gak bermutu, yang gak
pernah ngertiin gue, yang gue rasakan bukan kebahagiaan tapi ketekanan, gue
merasa tertekan dengan semua ini, kalian enak, kalian di beri pilihan mau masuk
apa?mau pergi kemana? Kalian enak! Sedang kan gue! Gue di paksa untuk masuk
kejurusan sastra, dengan gue tidak menguasai nya sama sekali.!” Tegas ira
panjang lebar dengan mata yang memerah.
“gak
ada masalah nya kan kalo lo jadi penulis? Menjadi seorang penulis bukan sebuah
ketekanan ra bukan sebuah musibah, tapi menjadi seorang penulis adalah anugrah,
seharus nya lo bangga dengan lo bisa masuk di jurusan sastra masa depan lo bisa
terjamin. Lihat orang orang yang ada di bawah lo, salah satu dari mereka ada
yang ingin menjadi penulis, tapi itu mustahil bagi mereka karena apa? Karena
mereka tidak mempunyai biaya untuk sekolah, coba lo bayangin, apa yang gak enak
nya jadi lo, lo masih punya orang tua yang masih bisa ngebiayain lo, masih bisa
perhatian sama lo. Coba liat gue, gue harus ngebiayain adik gue yang tahun
depan ingin kuliah, seharus nya lo pikir kan itu.” Jelas dila panjang lebar
“bull shit!!” balas ira lalu pergi
menjauhi sahabat sahabat nya, “lo itu ya...... “udah biarin aja, biarin dia
tenang dulu” ujar nurul yang memotong ucapan vera yang ingin memarahi ira.
Semua hanya terdiam dalam keheningan.
Jakarta
desember 2013 17.30 wib
Hingga
sore datang semua masih dalam keheningan, bahkan suara jangkrik sudah 10 kali
terdengar, Karena merasa risih tira memberi saran kepada windi yang merupakan
ketua the famous geng, selesai nya windi langsung menyuruh 10 sahabat nya itu
untuk berkumpul karena ada hal penting yang harus di bicarakan. Semuanya pun
berkumpul.Dan windi pun memulai pembicaraan. “gini, gue minta pd kalian semua untuk membuka uneg-uneg
kalian, because, this is friendship jadi
gue minta gak ada lagi yang di rahasia-rahasia-in, sekarang mula dari ira.”
Ujar windi. “kenapa harus gue sih! Kenapa gak yang lain, emang ya gue kaya
barang tertawaan kalian di sini, kalo tau kedepan nya kayak gini gue gak mau
masuk di the famous geng!” tegas ira. “lo kenapa sih ra?! Sensitive banget jadi
orang, kita sayang sama lo,maka nya lo duluan.” Ujar dila yang mulai muak
dengan tingakh ira. “tapi gak gue juga!!” ujar nya lalu berdiri sambil memegang
tas kecil nya “gue akan pergi dari sini, kalau perlu gue keluar dari the famous
geng, percuma tau gak! Gak pernah ada yang ngerti perasaan gue, semua gak peka
ke gue!” bentak nya lalu pergi meninggal
kan 10 the famous ( the famous ten).
Lagi-lagi
semua terdiam dalam keheningan yang mendalam, sekitar 1 menit semua mata
tertuju ke nadia. “kok ngeliat gue sih? Ada yang salah?” Tanya nadia
berturut-turut, hakim pun mulai berbicara “gue tau apa penyebab ira jadi kayak
gitu, itu semua salah lo?!” ujar hakim yang sedikit tegas. “kok gue sih?! Emang
ada apa sama gue?!” ujar nadia yang sedikit kesal. “lo terlalu cantik nad,bahkan
cantik banget bagi gue, dan gara-gara kecantikan lo aldi jadi cinta sma lo.!
Dan itu membuat ira sedih dan marah” ujar ijet. “kenapa sih?! Kenapa setiap ada
masalah yang di alami the famous geng pasti tertuduh nya ke gue, dan lagi lagi
itu semua karena kecantikan, emang nya salah dengan gue yang memiliki wajah
cantik, seharus nya yang marah kayak gini itu gue, gue yang marah sama kalian,
kalian gak pernah tau selama ini gue iri sama kalian.” Ujar nadia yang hampir
menetes kan air mata. “apa?! iri?! Lo bilang lo iri pd kita, alibi!! Gue tau itu semua Cuma
akal-akalan lo aja kan biar kita gak jadi marah sama lo?!” bentak dan tegas
dila. “serah deh lo mau percaya apa nggak sama gue, yang jelas gue iri pd
kalian semua!” ujar nadia, air mata nya sudah tak terbendung lagi ia pun
menetes kan air mata. “kayak nya, nadia bener, dia itu iri sama kalian,” ujar
aldi yang iba melihat nadia. “cukup di.cukup! gak usah lo bela dia, gue tau lo
gak hanya kasihan aja kan sama dia, karena lo cinta sama dia!”ujar si kecil
(nadia). “gak kok, gue gak membela di…….
“serah lo lo pd, yang jelas gue keluar dari the famous geng. Gak ada
hubungan lagi di antara kita!” tegas dila memotong pembicaraan aldi.Dila pun
pergi meninggalkan the famous geng. “gue juga mau keluar, gue lebih baik nyusul
dila aja dari pada bertengkar kayak gini, ini semua garagara lo di!” ujar windi
lalu pergi menyusul dila. “sekarang apa?! kalian mau keluar juga?! Pergi sana
gue gak butuh sahabat kayak lo lo pada yang gak mau dengerin penjelasan sahabat
nya!” ujar aldi yang mulai jenuh dengan semua sikap sahabat nya. “ok, fine!! Gue juga mau nyusul dila dan
windi, gue tau lo sayang sama nadia,lo cinta sama dia tapi gak kayak gini juga,
lo harus bersikap professional di,
ingat the famous itu ada 11 gak 1 dan gak nadia doang, dan lo gak berhak
membela dia terus terusan, karena itu membuat lo jadi orang yang gak professional !” ujar hakim lalu pergi
menyusul windi dan dila.
“sekarang
tinggal kami bertiga, kami gak akan nyalahin lo di, tapi gue mau nyalahin
nadia, gara gara lo nad, semua jadi berantakan! Kenapa lo bisa ada di tengah
tengah kita, kenapa dulu lo gak MATI sekalian!”bentak vera lalu pergi
meninggalkan aldi dan nadia yang di ikuti ijet dan tira. Dulu nadia sempat
mengalami tragedy kecelakaan yang sangat
menakutkan,yang membuat mama nya tertusuk ujung besi di bagian mata, pd saat
itu nadia hampir mau meninggal, namun berkat usaha-usaha dokter dan do’a dari
sahabat-sahabat nya nadia bisa di selamat kan. Mendengar ucapan MATI yang di
lontarkan vera kepada nadia membuat tangis nadia menjadi-jadi.
Jakarta,
awal tahun baru 2014
Sudah
beberapa minggu the famous geng tidak berkumpul di atas gedung.Mereka tampak
lebih senang dengan keputusan yang mereka ambil.Tampak di sebuah danau yang
dulu selalu mereka kunjungi ada 3 orang sekawan yang selalu bersama sedang
duduk-duduk di tepi danau.Dila membawa 3 lembar kertas origami dan 1 pulpen,
dan dila pun menulis sesuatu dia atas kertas berwarna biru.Karena merasa heran
windi pun bertanya “lo lagi ngapain sih?” Tanya windi penasaran, dila tidak
mengubrisnya dia terus menulis, ntah apa yang ia tulis hanya allah,dila dan
penulis cerita yang tau. Selesai menulis dila melipat kertas itu menjadi sebuah
perahu kertas yang indah berwarna biru laut.Kemudian dila menoleh ke hakim dan
windi. “nih..” ujar nya memberi 1 kertas origami ke windi, memberi 1 kertas
origami ke hakim, “maksud nya apaan nih?” Tanya windi tak ngerti. “lo tulis
semua harapan lo, terus lu lipat kertas menjadi sebuah perahu kertas, terus lo
kasi pulpen nya ke hakim terus hakim tulis juga apa harapan hakim terus lipat
kan kertas tersebut menjadi sebuah perahu kertas” jelas dila. Windi hanya
“meng-oh”.Lalu menulis sebuah harapan nya di kertas origami.Selesai windi
menulis, gentian giliran hakim yang menulis harapan nya.Setelah semuanya
selesai dila memberi aba-aba “ketika gue ngomong lepas, lo harus ngelepas nya
dan perahu kertas 3 sekawan akan melaju hingga di tengah-tengah laut.”ujar
dila. Dila pun mulai memberi aba-aba “1….2….3….lepas..” ujar dila. Windi,
hakim, dan dila melepas kan perahu kertas nya, dan alhasil perahu kertas
dila,hakim,windi terus melaju.
“iiihhhh guee gak mau game itu gue mau game
yang ini!” dila tersontak kaget. Jelas saja kata-kata tersebut merupakan
kata-kata yang sering di ucap kan oleh vera,tira dan ijet ketika bermain game
di laptop, “lu tadi denger gak?” Tanya dila. “denger?denger apaan sih?” ujar
windi keheranan. “itu tadi gue denger vera, dia ada di sini?” ujar nya.
“suara?vera?mana?” ucap hakim menoleh ke kiri dan kekanan namun, tak ada
satupun seseorang yang ada di danau itu kecuali dia,dila,dan windi. “lu salah
denger kali, mana ada jam 11 malam orang orang ada di danau, kalo ada juga
paling cuman the,,, eh kita bertiga dan hantu” ujar hakim. Windi terkekek lalu
berkata “ciieee,, MR. phobia hantu udah berani nyebut nyebut hantu di tepi
danau ini, hati hati loh,, danau ini angker.” Ujarnya sambil melempar batu di
danau sama hal yang di lakukan dila. Sedang kan hakim mendongkol kesal.
Jakarta,
January 2014
“krrriiiiinggg…..kriiiinngggg”
telepon rumah nadia bordering.
“hallo,
the “N” family speaking, dengan siapa?” ujar adik nadia nanda “kak nadia?
Bentar yaaa..kaaaaakkkkkk ada telepon nih,,” ujar nanda, dengan segera nadia
pun turun lalu mengangkat telepon. “iya ada apa?... oh aldi ada apa??..... o…
Belum selesai nadia berbicara ia teringat sesuatu, dia ingat sekitar bulan
desember tahun lalu, ijet pernah ngomong kalo ira marah gara-gara dia, karena
dia aldi tidak pernah melirik ke ira ….eh so..sorry gu.gue gak bisa…..tadi gue
udah janji sama adik gue mau ajak di ke PIM……….bye” nadia menutup telepon.
“nadiaaa,, yeeaayyy,, gue udh dapet tiketnyaaa..” histeris kakak nya nana.
“tiket apaan?” Tanya nadia. “lo bego ato apa sih? Ini itu tiket lo ke Korea.”Ujar
kakak nya tersneyum, “Korea?” Tanya nya bingung, “ya allah iiyyaaa,, masak gak
tau sih,, lo kan mau kuliah di sana. Udh sekarang iyyaa pergi ke PIM ,, pokok
nya iiyyyaa hari ini harus packing,siap-siap dan lain lain, oh ya jangan lupa
ke salon, soal nya kakak gak mau kamu jelek, oh yaa nanti kamu jangan lupa beli
dress yang waran biru putih itu yang kemaren kakak beri foto nya, terus jangan
lupa beli high heels, oh yaa warna high heels nya warna putih yaa,,” cecoros
kakak nya tak henti henti, Karena muak mendengar cerocos kakak nya nadia
langsung pergi ke PIM bersama adiknya
Jakarta
January 2014
Di tanggal yang sama, dgn bulan dan tahun yang
sama dan dengan tempat yang sama, windi,dila dan hakim pergi ke PIM. Sebenarnya
gak tau sih, apa yang mereka lakukan, dan itu membuat tanda Tanya penuh di
pikiran hakim. “lo mau kemana si la?” Tanya hakim yang ke 3 kali nya, “gue juga
gak tau kenapa gue kesini,” ujar nya datar. “ini nih yang gue heranin dari lo,,
gak biasa nya lo ke PIM jangan kan ke PIM ke mall aja lo gak mau, aneh tau
gak!” ujar windi yang sedikit kesal, tiba tiba dila berhenti dengan mendadak
sehingga membuat kepala hakim dan windi berantukan, “aadduuuhhh” lirih windi
kesakitan sambil mengusap-usap kepalanya. “i..i.itukan…..sekarang gue tau
kenapa gue bisa ada di sini.” Ujar dila, “eh manusia aneh, lo aneh banget ya,,
udh berhenti mendadak teruss ngomong sendiri pula!” ujar hakim. Dila pun duduk
di atas kursi yang memang sudah ada sejak PIM di buka,lalu dila pun mulai
berbicara ke hakim dan windi. “win,kim lo tau gak kenapa gue bisa pergi ke
sini?” ujar dila. “ya kalo gue tau, gue gak nanya sama lo sampe 3 kali.” Ujar
hakim tersenyum tipis. “gue nginjekin kaki di PIM ini cuman gara-gara ituuu,,,”
ujar nya sembari menunjuk ke arah nadia.
“hubungannya?” Tanya windi dan hakim berbarengan, “jadi gini raja
librazo sudah memutuskan gue, agar gue memperbaiki hubungan
persahabatan kita, dan orang yang pertama yang harus gue perbaiki adalah nadia,
dan sekarang gue mau ngajakin lo lo pada untuk menjadi sekreataris gue, untuk
menyelesaikan permasalahan ini.!” Seru dila., windi melongos memandang wajah
dila, lalu berkata “gue sekarang bingung sama sikap lo, dulu itu lo orangny
pendiem, sekarang liat lo semakin aneh, apa karena lo stress mikiran
persahabatan kita? Sumpah deh!” ujar nya yang setengah gak yakin dengan sikap
sahabat nya itu. “bahkan dulu, waktu pertama kali kita masuk ke famous geng, lo
orang nya kalem banget, gue heran, apa harapan lo kemaren lo ingin jadi manusia
paling aneh di famous yang akan datang nanti,?” jelas hakim yang setengah gak
yakin jg dengan sikap sahabat nya itu. Dila mengubris nya, dia hanya memandang
lurus ke depan yang hanya di pikirannya “apa
yang akan di lakukannya agar nadia mau bertemu dengan nya”. Karena keasikan
nyerocos windi dan hakim tak menyadari
kalo dila sudah tak ada di dekatnya.
“nadia..” sapa dila lalu menghampiri nadia,
“dila? Lo gak marah sama gue?” ujar nadia tak percaya, “hah?! Marah, yaa, itu
udh gue lupakan,oh ya lu punya waktu gak? Kalo punya ada yang harus gue omongin..penting”
ujar dila yang menekankan kata “penting”, nadia menoleh ke jam tangan nya,
“sebenarnya ada tapi gak banyak, tapi kata lo penting yaudah gue mau ngomong
sama lo? Kita ngomong di restaurant deket-deket sini aja yaa.,,” ujar nadia.
Merekapun pergi ke restaurant sesampai nya, “nad lo mau yaa masuk ke famous
geng lagi, mau yaa pleaseee,,,” ujar dila memaksa, “gue mau mau aja tapi sorry
gue gak akan bisa ngumpul-ngumpul lagi kayak dulu soal nya gue harus kuliah di Korea,”
ujar nya. “no problem kan nantikan lo
bisa pulang ke indonesia.” Ujar dila, nadia mengangguk lalu berpamitan untuk
pergi.
Dila pun keluar dari restaurant, pd saat
keluar restaurant dila melihat windi dan hakim yang sudah menunggu di mobil
windi, dila pun menghampiri nya, “dari mana aja sih lo? Tau tau ngilang, tau
nggak, kayak orang gila kita di sana, ngumpet ngumpet gak jelas,” ujar windi
kesal, lagi lagi dila tidak mengubris omongan windi, 3 sekawan itu pun masuk ke
dalam mobil, di dalam mobil hakim bertanya “lo kenapa sih ketemuan sama
nadia?”, “kan gue udh ngomong dari awal gue ini utusan dari raja
librazo, nah raja librazo menyuruh gue agar gue memperbaiki
persahabatan kita.” Ujar nya, “oh, terus sekarang raja lo itu nyuruh lo
kemana?”Tanya yang sedikit gak percaya. “belum ada jawaban, yang jelas gue mau
cari jalan, gimana caranya supaya 7 the famous (the famous seven) bisa datang
berbarengan lalu gue menjelaskannya sesuatu,” jelas dila, “gue tau, lo bilang
aja kalo aldi di culik, nah mereka mereka semua pasti percaya, terus lo suruh
nadia buat ngajakin aldi ke atas gedung itu, terus mereka ketemu deh.” Usul
hakim, dila dan windi tersenyum yang bertanda bahwa dia setuju,
Semua
persiapan sudah di selesai kan, 3 sekawan itu pun pergi menuju atas gedung
bokap nya nadia yang biasa menjadi tempat tongkrongan the famous dulunya.
Sesampai nya di sana semua mata tertuju ke dila,windi,dan hakim. “lo?” ujar
nurul, “ eitss sabar dulu bro, gue Cuma mau ngejelasin sedikit aja,” ujar nya,
“tapi dil.. cepetan yaa malam nanti gue harus berangkat “ ujar nadia, dila
hanya mengangguk, “jadi gini, gue ingin kita semua baikan lagi, gua gak ingin,
kita ngambek-ngambekan kayak anak kecil kayak gini. Come on guys, kita udh 20 tahun.” Ujar dila, “tapi, gak semua nya
20 tahun bukti nya gue dan nurul masih 17 tahun,aldi,kak nadia,ijet,tira,vera,
hakim masih 19 tahun,” ujar si kecil, “anggap saja lah cil!, sekarang gue mau
kita maaf-maafan, gue gak suka kayak gini, gue ngerasa separuh hati gue ada
yang hilang (separuh hati hilang?! nyeew =___=), apa kalian gak kangen
dengan famous yang dulu, apa kalian udah lupa?” jelas dila, “lo kesambet apa
sih la? Aneh banget, dulu lo yang paling muak dengan semuanya sekarang malah lo
yang kangen dengan semuanya,” ujar vera. “ok.ok sorry, terus gue mau ngomong
sesuatu, selama ini gue udah menyembunyikan indentitas asli gue,” ujar dila
menunduk, “hah?!” ujar semuanya berbarengan, terkecuali hakim dan windi,
“sebenar nya nama gue dilabzorambenilibra
zotambhreennaa..gue utusan dari raja librazo.”
Ujar nya . “hah?! Masak sih,? Kok feeling
gue ngerasa aneh gitu,,lo bohong yaa,” ujar aldi tak percaya, “haha,, tau aja lo,,,,,
jadi sekarang kita baikan nih?” ujar dila tertawa yang di ikuti oleh famous
geng, semua nya menangguk bertanda kan iya, sedangkan windi dan hakim bergumam
kesal kerena sudah bohongi dila sejak kemaren. Kerena gak mau merusak suasana
windi pun memeluk dila begitu pun semua nya saling berpelukan. “the famous
bersatu!!!” ujar windii. Semua bersorak kegirangan.
“friendship
is key of success after parents”
TAMAT
The
reall my creation = ARDILA